Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Islam Makassar Gelar Kuliah Lapangan di Benteng Fort Rotterdam
Fisip UIMakassar – Sejumlah mahasiswa dari Program Studi Ilmu Komunikasi, Fisip UIM, mengadakan kuliah lapangan sekaligus ujian tengah semester (mid test) untuk mata kuliah Peliputan dan Penulisan Berita di Museum La Galigo, Fort Rotterdam, Makassar, pada hari Jumat (17/05).
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 26 mahasiswa semester IV yang didampingi oleh dosen mata kuliahnya Anil Hukma, S.I.Kom., M.I.Kom. Dalam kuliah lapangan ini, para mahasiswa diberikan kesempatan untuk menggali informasi dan menulis berita langsung dari lokasi bersejarah yang kaya akan nilai budaya dan sejarah Sulawesi Selatan.
Anil Hukma menjelaskan bahwa tujuan utama dari kuliah lapangan ini adalah untuk memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa dalam meliput berita di lapangan, memilih sudut pandang pemberitaan, sekaligus mengenalkan bagaimana menulis angle dengan berita berjenis straight news, profile dan berita feature. Dimana Benteng Fort Rotterdam menyimpan banyak keunikan dan bisa memilih fokus berita yang dipilih. Misalnya ingin meliput soal isi museum, space dan bekas tempat penahanan Pangeran Diponegoro, Studio seni rupa pelukis Zaenal Beta atau memilih kehidupan para pedagang kelapa muda yang berderet disekitar luar benteng dalam bentuk feature.
“Selain itu, melalui kegiatan ini, kami berharap mahasiswa dapat mempraktikkan teori yang telah dipelajari di kelas dalam situasi nyata dan berdasarkan fakta, serta memperkaya pengetahuan mereka tentang warisan budaya Sulawesi Selatan yang sangat banyak bisa digali ” ujar Anil Hukma.
Setelah sesi eksplorasi dan wawancara dengan beberapa narasumber di museum dan luar museum, para mahasiswa kemudian melaksanakan ujian tengah semester penulisan berita dengan tenggak deadline. Hal tersebut menguji kemampuan mahasiswa dalam menulis sesuai dengan deadline media.
“Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi kami. Tidak hanya belajar tentang penulisan berita, tetapi juga mendapat wawasan baru tentang sejarah dan budaya yang mungkin belum banyak kami ketahui,” kata Muhammad Fikri, salah satu mahasiswa.
Meskipun kegiatan ini memberikan pengalaman praktis yang sangat berguna, beberapa mahasiswa mengakui bahwa mereka menghadapi tantangan dalam mengumpulkan informasi yang akurat dan relevan dalam waktu yang terbatas.
“Menulis berita langsung dari lapangan memang menantang, terutama dalam hal mendapatkan informasi yang tepat dan menulisnya dalam waktu singkat. Namun, ini menjadi pelajaran berharga bagi kami untuk ke depannya,” tambah Husnil Atqiya, mahasiswa lainnya.
Kegiatan kuliah lapangan dan mid test di Museum La Galigo ini diharapkan dapat mengasah kemampuan jurnalistik mahasiswa, tetapi juga meningkatkan kecintaan mereka terhadap warisan budaya lokal. Dengan berakhirnya kegiatan ini, para mahasiswa diharapkan tidak hanya membawa pulang nilai akademis, tetapi juga kenangan dan pengalaman berharga yang akan membentuk mereka menjadi jurnalis yang kompeten dan peka terhadap isu-isu budaya dan sejarah. (Fisip).