FISIP UIM Siapkan Mahasiswa Mandiri dan Inovatif Melalui Pembekalan KKN Reguler 2025

Makassar, 24 Oktober 2025 — Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Makassar (UIM) turut ambil bagian dalam kegiatan pembukaan dan pembekalan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Tahun Akademik 2025/2026, yang diselenggarakan di Auditorium Al-Gazali, Kampus UIM. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh pimpinan universitas dan dihadiri oleh para dekan, wakil dekan, dosen pembimbing, serta ratusan mahasiswa peserta KKN dari berbagai fakultas. Peserta KKN dari FISIP berjumlah 125 orang.

Dalam kegiatan tersebut, Wakil Dekan FISIP UIM, Karmilah, S.Sos., M.Si., hadir mewakili Dekan FISIP dan menyampaikan apresiasi atas semangat mahasiswa yang siap diterjunkan langsung ke tengah masyarakat. Ia menekankan bahwa pelaksanaan KKN merupakan momentum penting bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan keterampilan sosial yang telah diperoleh di bangku kuliah.

“KKN bukan sekadar kewajiban akademik, tetapi merupakan wujud nyata dari nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin dan semangat Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) yang menjadi ruh kampus UIM. Mahasiswa harus mampu menjadi agen perubahan, membawa manfaat, serta memperkuat hubungan antara kampus dan masyarakat,” ujarnya.

Kegiatan pembekalan ini mengusung semangat pengabdian yang berorientasi pada pengembangan desa, pemberdayaan masyarakat, dan inovasi berbasis teknologi tepat guna. Para narasumber dalam kegiatan pembekalan mahasiswa KKN Reguler 2025 Universitas Islam Makassar menyampaikan berbagai materi penting sebagai bekal sebelum mahasiswa diterjunkan ke masyarakat. Wakil Rektor I, Prof. Dr. Ir. Ahmad Hanafie, S.T., M.T., IPM, memaparkan tujuan, manfaat, dan kebijakan UIM terkait pelaksanaan KKN yang menjadi sarana integrasi tridarma perguruan tinggi. Sesi ini dipandu oleh Dahniar, S.Pd., M.Pd., selaku moderator. Sementara itu, Wakil Rektor II, Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D., menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dalam membangun desa di era digital agar mahasiswa mampu berinovasi secara adaptif dan berdaya guna.

Selain itu, Ketua Lembaga Kajian Islam Aswaja, Dr. KH. Masykur Yusuf, M.Ag., menyampaikan materi tentang penguatan nilai-nilai Ahlussunnah Wal Jamaah dalam kegiatan pengabdian masyarakat. Nilai-nilai tersebut menjadi pedoman mahasiswa untuk menebarkan moderasi, toleransi, dan keseimbangan di tengah masyarakat. Adapun Ketua LPPM, Dr. Ir. Suardi Bakry, Lc., M.Ag., menutup sesi pembekalan dengan arahan tentang inisiasi program kerja KKN berbasis teknologi tepat guna dan kearifan lokal, termasuk pelaporan dan publikasi hasil kegiatan agar berdampak nyata bagi masyarakat.
Melalui pembekalan ini, mahasiswa dibimbing untuk mengembangkan program kerja yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, sekaligus memperhatikan aspek kearifan lokal dan penerapan teknologi yang ramah lingkungan.

Kegiatan juga memperkuat nilai-nilai Aswaja yang menjadi fondasi karakter mahasiswa UIM, seperti tasamuh (toleransi), tawasuth (moderat), tawazun (seimbang), dan i’tidal (adil). Nilai-nilai tersebut diharapkan menjadi pedoman mahasiswa dalam berinteraksi dan membina masyarakat selama masa pengabdian.

Acara ditutup dengan sesi tanya jawab, doa bersama, serta foto bersama seluruh pimpinan fakultas dan peserta KKN. Melalui pelaksanaan KKN tahun ini, Universitas Islam Makassar menegaskan komitmennya dalam menyiapkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berperan aktif dalam membangun masyarakat dengan berlandaskan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan (sbr).

Leave a Comment